Rabu, 14 Mei 2025

tugas informatika bab 2

      PROFIL PENULIS 

Nama Lengkap : Kaesya Rahmadin

Tempat dan Tanggal Lahir : Jambi, 08 September 2008

Alamat : Jln. Bunga Raya 1 Rt.10 No.30 Kel. Murni Kec. Danau sipin

Jenis Kelamin : Perempuan 

Agama : Islam

Kewarganegaraan : WNI

No.Hp : 089531918235

email : kaesyarahmadin@gmail.com

     "TPA Bantar Gebang Dulu, Kini, dan yang Akan Datang."







KATA PENGANTAR 


Puji syukur kita ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat meyelesaikan penyusunan makalah ini tepat pada waktunya. 

Adapun judul dari makalah ini adalah "TPA Bantar Gebang  Dulu, Kini, dan yang Akan Datang "

Harapan kami makalah ini dapat menambah wawasan yang lebih luasa tentang bab 2 yang akan dipelajari yaitu ‘’ "TPA Bantar Gebang  Dulu, Kini, dan yang Akan Datang "’ . Kami berusaha menyajikan makalah ini dalam bentuk sederhana agar dapat dimengerti, diketahui, dan dipahami semua orang.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada guru mata pelajaran Informatika bapak NEKO RICARNOVH, S.Kom yang telah memberikan tugas terhadap kami. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. 

Kami jauh dari sempurna dan ini merupakan langkah yang baik dari yang sesungguhnya. Kami menyadari makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang positif sangat dibutuhkan agar menjadi lebih baik dan berguna di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat berguna bagi saya pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya. Terimakasih.

DAFTAR ISI 

PROFIL PENULIS

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I Pendahuluan

   1.1 Latar Belakang 

   1.2  Rumusan Masalah 

   1.3 Tujuan Masalah

BAB II Pembahasan

    2.1 TPA Bantar Gebang Dulu 

    2.2 TPA Bantar Gebang Kini 

    2.3 TPA Bantar Gebang yang Akan Datang 

BAB III Penutup

    3.1 Kesimpulan

    3.2 Saran 

Daftar Pustaka

BAB I

PENDAHULUAN 

 

1.1 Latar Belakang 

          TPA Bantar Gebang adalah tempat pembuangan akhir sampah terbesar di Indonesia dan salah satu yang terbesar di dunia. TPA ini terletak di Kelurahan Ciketingudik, Cikiwul, dan Sumur Batu, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi. TPA Bantar Gebang merupakan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan menjadi tempat pembuangan sampah dari seluruh wilayah Jakarta. TPA/TPST ini juga disebut-sebut TPA terbesar di Asia-tenggara TPA ini juga telah beroperasi sejak tahun 1989. dengan volume sampah yang banyak TPA inj juga mendapatkan tantangan yang sangat lah besar yaitu dalam mengelola air limbah yang dihasilkan dari proses perkolasi dan dekomposisi sampah di dalamnya. dan juga udara disekitar rumah warga juga kurang bagus untuk kesehatan, air, udara dan tanah. TPA ini memiliki luas sebesar 110,3 Hektare dan semakin hari semakin bertambah banyak sampah tersebut perhari bisa mencapai 7.000 - 8.000 ton per hari.

1.2 Rumusan Masalah

    1. Bagaimana penanganan sampah yang semakin besar di TPA Bantar Gebang?

    2. Apa saja dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh TPA Bantar Gebang?

    3. Bagaimana dampak sosial-ekonomi TPA Bantar Gebang terhadap masyarakat sekitar, terutama terkait dengan pemulungan?

1.3 Tujuan Masalah

    1. Mengindetifikasi penanganan sampah yang berada di TPA tersebut
    2. Menganalisis dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat




BAB II
PEMBAHASAN

2.1 TPA Bantar Gebang Dulu

Berbicara soal pengelolaan sampah, beberapa dari kita pasti akan langsung teringat dengan salah satu tempat penampungan sampah terbesar di Indonesia yaitu TPST Bantar Gebang. Tidak hanya terbesar di Indonesia, TPST Bantar Gebang juga disebut-sebut menjadi tempat penyimpanan sampah terbesar se-Asia Tenggara. Telah memproses untuk memproses sampah penduduk DKI Jakarta sejak tahun 1989. Sebagai salah satu Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Indonesia, sistem pengolahan sampah di sini terus diperbaiki dan ditingkatkan. Tujuannya selain agar dapat menangani sampah yang terus bertambah, juga guna memperlancar aktivitas pengolahan sampah. 


 lokasi sampah penampungan ini dulunya merupakan galian-galian besar yang sudah ada sejak tahun 1978. Kemudian diambil alih untuk proyek properti di Jakarta seperti Sunter Podomoro dan Kelapa Gading di Jakarta Utara.

Di tahun 2004, sempat terjadi penolakan datangnya sampah DKI Jakarta yang dilakukan oleh warga Kota Bekasi dengan alasan mereka meminta kompensasi dan perbaikan layanan kesehatan, mengingat masyarakat sekitar terkena dampak kurang baik dikarenakan dibangunnya TPA Bantar Gebang.  



Pada tahun 2021, Pemprov DKI Jakarta menyebutkan, ketinggian timbunan sampah di TPST Bantargebang sudah mencapai maksimal dengan ketinggian 50 meter.

Adapun pada 20 Januari 2023, lalu TPST Bantargebang juga sempat viral di media sosial lantaran disebut-sebut memiliki ketinggian setara gedung 16 lantai

pada tahun 2023 tepat nya bulan Oktober Terjadi kebakaran disekitaran daerah TPST ini awal mula kebakaran dimulai dari zona 2 di depan lokasi Power House dan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Api diduga berasal dari gas metan yang terbakar akibat cuaca panas. Zona yang terbakar seluas 1 hektare itu adalah lahan milik pemerintah provinsi DKI Jakarta. Untuk memadamkan kebakaran tersebut, diperlukan 12 unit mobil pemadam kebakaran dan 60 personel pemadam kebakaran.


2.2 TPA Bantar Gebang Kini 

Setelah 35 tahun berdiri, kini TPA Bantar Gebang yang ditingkatkan menjadi TPST Bantar Gebang telah menampung sampah mencapai 38 juta ton. Tumpukan sampah ini diharapkan dapat segera ditangani secara lebih berkelanjutan. Setelah bertahun-tahun beroperasi, timbunan sampah di TPST Bantar Gebang disebut-sebut sudah semakin menggunung. Tingginya pun diperkirakan sudah mencapai 40 meter, setara dengan gedung 16 lantai. 

Tidak hanya itu, disampaikan juga bahwa sebanyak 39 juta ton sampah telah memenuhi 80% bagian lahan dari TPST Bantar Gebang. Diperlukan upaya ekstra untuk mengoptimalkan kinerja TPA agar 7.800 ton sampah warga DKI yang masuk setiap harinya dapat ditangani dengan baik. 

dan juga penanganan sampah di TPA Bantar Gebang ini ada 6 tahapan yaitu :



    1. pengangkutan sampah : 

Truk sampah mengangkut sampah dari berbagai lokasi ke TPA Bantar Gebang.  ada lebih dari 1.200 truk pengangkut sampah dari Jakarta yang akan dilalui lalang pengangkutan sampah menuju TPST. Terdiri dari sampah organik, anorganik, juga sampah B3.

     2. Penimbangan Sampah Online:

  Sampah yang tiba di TPA akan ditimbang secara online untuk memastikan jumlah sampah yang masuk. Tujuan penimbangan ini selain mencatat timbulnya sampah yang masuk, juga untuk mencegah truk sampah ilegal yang tidak memiliki izin di wilayah TPST Bantar Gebang.

      3. Membongkar Sampah :

Begitu sampah dicatat jumlahnya, truk angkut kemudian melakukan bongkar muat sampah atau Dwelling Time dari truk ke titik buang secara estafet menggunakan alat berat.

      4. Pengelolaan Sampah :

Sampah yang dibongkar akan diolah, yang mungkin termasuk pemilahan, pengomposan, atau pengolahan lainnya. Terdapat juga fasilitas power house atau pembangkit listrik tenaga sampah, instalasi pipa untuk pemanfaatan gas metana, dan pengolahan air sampah untuk dapat menangani sampah secara lebih maksimal.
 

        5.  Pemadatan Sampah :

Sampah yang telah diolah akan dipadatkan untuk mengurangi volumenya. Proses perataan dan pemadatan sampah bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan lahan dan kestabilan permukaan TPA dan memperkecil ukuran material sampah sehingga volume sampah dapat berkurang.

          6 Penimbunan Sampah

Sampah juga dilakukan penutupan atau penimbunan dengan tanah setebal 20 cm setiap lima hingga 7 hari sekali. Penimbunan dengan tanah ini dilakukan untuk mengurangi bau, mencegah perkembangbiakan lalat, dan meminimalisir keluarnya gas metan yang dapat menyediakan gas rumah kaca bagi atmosfer.

Pengelolaan sampah yang kurang baik di daerah tersebut menyebabkan kualitas permukiman yang tidak bagus. Adanya gunung sampah pada daerah tersebut memberikan dampak bagi masyarakat sekitar, banyak masyarakat yang merasakan dampaknya mulai dari air yang tidak bersih, pencemaran udara, berbagai penyakit dan sebagainya.

     1. pencemaran air, udara, dan tanah.

Pencemaran air terjadi karena lindi sampah yang mengandung zat berbahaya seperti bahan organik dan logam berat mengkontaminasi sumber air seperti sumur dan sungai. Pencemaran udara disebabkan oleh bau busuk sampah, gas metana (CH4), dan debu yang terhempas angin, yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat sekitar dan dapat disebabkan oleh asap operasional alat berat TPA dan truk yang berlalu lalang tanpa henti selama 24 Jam. Penumpukan sampah dapat mencemari tanah dan membuatnya tidak subur atau bahkan berbahaya bagi tumbuhan dan hewan. tumbuhan bisa mati dan hewan hewan bisa tidak bertahan. 

      2. Kesehatan masyarakat akan memburuk

Penelitian menunjukkan bahwa penduduk di sekitar TPA Bantar Gebang rentan terhadap infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), gastritis, caries, diare, infeksi kulit, dan penyakit lainnya. dan anak anak balita dan bayi bisa terkena dampak akan ini diare, sesak nafas dan sebagainya mereka tidak bisa menghirup udara segar karna tertutup akan bau sampah dimana-mana ada terlebih lagi saat huja bau sampah akan meluap dan itu jarak dekat saja menyengat dan tercium sampai jarak jauh. infeksi kulit karena mandi pakai air yang sudah terkontaminasi oleh sampah ataupun yang lain 

Pola mobilitas masyarakat dan terjadinya interaksi antara masyarakat setempat masyarakat-masyarakat pendatang yang pada umunya berprofesi sebagai pemulung mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan tata cara hidup yang dianut masyarakat. 

Sejatinya pengelolaan sampah yang baik dan benar dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Bukan hanya dari mata pencaharian saja, tetapi bisa dari aspek pengelolaan sampah yang berbuah daya listrik.Pemanfaatan sampah di tempat ini memberikan sumbangan listrik ke Perusahaan Listrik Negara terhadap kekurangan pasokan tenaga listrik. Dengan adanya pemanfaatan sampah yang menghasilkan daya listrik ini diharapkan dapat diikuti oleh kota lain di Indonesia untuk mengelola sampah agar bisa menghasilkan daya listrik. 

TPA Bantar Gebang menjadi sumber mata pencaharian bagi sebagian masyarakat, terutama sebagai pemulung. Beberapa keluarga pemulung mengalami peningkatan kesejahteraan berkat penghasilan dari TPA.

Salah satu nya Pudori Anak yang tinggal sekitaran TPST Bantar gebang Bekasi ini ia menjadi pemulung membantu ekonomi keluarganya. Kondisi Pudori sendiri memprihatinkan. Rumahnya sederhana. Ia bahkan tidak memiliki meja untuk belajar. Pudori saat itu juga mengungkapkan keinginannya untuk punya sepeda supaya tidak capek saat berjalan. pencarian masyarakat sekitar juga berdampak  kedepannya. Ribuan orang di Bantar Gebang, terutama pemulung, menggantungkan hidup mereka dengan memilah sampah yang memiliki nilai jual, seperti plastik, kertas, dan logam. 


2.3 TPA Bantar Gebang yang Akan Datang

TPA Bantargebang di masa depan menghadapi tantangan besar terkait kapasitas dan pengelolaan sampah yang semakin meningkat. Pemprov DKI Jakarta berencana memperluas lahan dan meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah di TPA ini.  Dalam beberapa tahun terakhir, TPST Bantar Gebang telah menerima penghargaan Adipura untuk kategori tempat pemrosesan akhir sampah terbaik. Namun, perlu dilakukan upaya pengelolaan sampah yang lebih efektif dan berkelanjutan untuk mengurangi dampak negatif TPST Bantar Gebang terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.


BAB III
PENUTUP 


3.1 Kesimpulan 
    
sempat terjadi penolakan datangnya sampah DKI Jakarta yang dilakukan oleh warga Kota Bekasi dengan alasan mereka meminta kompensasi dan perbaikan layanan kesehatan dan ekonomi masyarakat sekitar yang turun dan mengakibatkan anak mereka mulung untung memenuhi kebutuhan keluarga nya. terjadinya pencemaran udara yang mengakibatkan masyarakat sakit 

3.2 Saran

Tingkatkan kapasitas dan kapabilitas pengelolaan sampah untuk menghadapi tantangan pengelolaan sampah yang semakin kompleks, lakukan upaya untuk mengurangi pencemaran air, udara dan tanah serta meningkatkan kualitas lingkungan sekitar TPA dan juga terapkan teknologi pengelolaan sampah yang lebih maju dan berguna untuk mengurangi volume sampah
      

DAFTAR PUSTAKA 
https://m.kumparan.com/amp/user-11062022233215/dampak-tumpukan-sampah-di-bantar-gebang-1yIGj4c9bsm

https://waste4change.com/blog/ketahui-fakta-tentang-tpst-bantar-gebang/

https://www.tempo.co/lingkungan/sampah-di-tpa-bantargebang-tembus-55-juta-ton-pemda-jakarta-janjikan-pemilahan-dari-hulu-ke-hilir-1169599

https://www.nu.or.id/nasional/melihat-realitas-masyarakat-sekitar-tpst-bantargebang-dampak-lingkungan-dan-harapan-kepada-presiden-ri-berikutnya-jMzjw

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tugas informatika bab 2

       PROFIL   PENULIS  Nama Lengkap : Kaesya Rahmadin Tempat dan Tanggal Lahir : Jambi, 08 September 2008 Alamat : Jln. Bunga Raya 1 Rt.10...